Rabu, 19 Mei 2010

BELAJAR ILMU NAHWU


BAB KALAM
Kalam ialah lafazh yang tersusun dan bermakna lengkap.
Menurut istilah Nahwu ialah lafazh yang murokkab, mufid dan wadha’
Tapi harus memenuhi empat syarat, yaitu:
  1. Lafazh, yaitu suara yang terdiri dari sebagian huruf hijaiyah.
Contoh:
  1. Murokkab, yaitu lafazh yang tersusun dari dua kalimat atau iebih.
Contoh:
  1. Mufid, yaitu lafazh yang memberi faidah, sehingga orang yang berbicara tidak. perlu menjelaskan lagi dan orang yang mendengarkan tidak butuh penjelasan lagi.
Contoh:
  1. wadha’, yaitu menjadikan lafazh agar menunjukkan suatu makna dan harus menggunanakan bahasa Arab.
Contoh:
Kalam dibagi menjadi tiga, yaitu isim, fi’il
  1. Kalimat isim, ialah kalimat yang menunjukkan makna dengan sendirinya dan tidak bersamaan dengan waktu.
  2. Kalimat fi’il, ialah kalimat yang menunjukkan makna dengan sendirinya dan bersamaan dengan waktu atau zaman.
  3. Kalimat huruf, ialah kalimat yang menunjukkan makna apabila digabungkan dengan kalimah lain.
Kalimah isim mempunyai empat tanda
  1. Bisa di-jar-kan
  2. Bisa tanwin
  3. Bisa dimasuki alif-lam (al)
  4. Bisa dimasuki huruf jar
Huruf jar ada dua belas yaitu
  1. min
  2. ilaa
  3. ’an
  4. ’alaa
  5. fii
  6. rubba
  7. ba’
  8. kaf
  9. lam
  10. wawu huruf qasam
  11. ba’ huruf qasam
  12. ta’ huruf qasam
Kalimah fi’il mempunyai empat tanda yaitu
  1. Bisa dimasuki Qad
Contoh:
  1. Bisa dimasuki Sin
Contoh:
  1. Bisa dimasuki Saufa
Contoh:
  1. Bisa dimasuki Ta ta-nits sakinah
Contoh:
Tanda kalimah Huruf yaitu tidak layak disertai tanda kalimah isim dan fa’il
Seperti:
BAB I’RAB
Afti I’rab
I’rab ialah perubahan akhir kalimah karena perbedaan amil yang memasukinya, baik secara lafazh maupun perkiraan.
Pembagian I’rab
I’rab ada empat macam, yaitu
  1. I’rab rafa’
  2. I’rab nashab
  3. I’rab jar
  4. I’rab jazm
Kalimah isim mempunyai tiga i’rab
  1. Rafa’
  2. Nashab
  3. Jar dan tidak bisa jazm
Kalimah fi’il mempunyai tiga i’rab
  1. Rafa’
  2. Nashab
  3. Jazm dan tidak bisa jar
BAB MENGETAHUI
TANDA-TANDA I’RAB
I’rab Rafa’ mempunyai empat tanda
  1. Dhammah
  2. Wawu
  3. Alif
  4. Nun
Dhammah, menjadi tandanya i’rab rafa’ ada diempat tempat
  1. Isim mufrad
Seperti:
  1. Jamak taksir
Seperti:
  1. Jamak muannats salim
Seperti:
  1. Fi’il mudhari’ yang akhirnya tidak bertemu dengan sesuatu
Wawu, menjadi tandanya i’rab rafa’ ada didua tempat
  1. Jamak mudzakkar salim
Seperti:
  1. Asmaul homsah
Seperti:
Alif, menjadi tandanya i’rab rafa’ ada di satu tempat
  1. Isim tasniyah
Seperti:
Nun, menjadi tandanya i’rab rafa’ ada di satu tempat
  1. Fi’il yang lima
Seperti:
I’rab Nashab mempunyai lima tanda
  1. Fathah
  2. Alif
  3. Kasroh
  4. Ya,
  5. Terbuangnya nun
Fathah, menjadi tandanya I’rab Nashab ada ditiga tempat
1. Isim mufrad
Seperti:
  1. Jamak taksir
Seperti:
  1. Fi’il mudhari’ yang dimasuki amil nashab dab akhirnya tidak bertemu dengan sesuatu
Seperti:
Alif, menjadi tandanya I’rab Nashab ada disatu tempat
  1. Isim yang lima
Seperti:
Kasroh, menjadi tandanya I’rab Nashab ada disatu tempat
  1. Jamak muannats salim
Seperti:
Ya , menjadi tandanya I’rab Nashab ada didua tempat
  1. Isim tasniyah
Seperti:
  1. Jamak mudzakkar salim
Seperti:
Terbuangnya nun, menjadi tandanya I’rab Nashab ada disatu tempat
  1. Fi’il yang lima
Seperti:
I’rob jar mempunyai tiga tanda
  1. Kasrah
  2. Ya’
  3. Fathah
Kasroh, menjadi tandanya I’rab jar ada ditiga tempat
  1. Isim mufrad munsorif
Seperti:
  1. Jamak taksir
Seperti:
  1. Jamak muannats salim
Seperti:
Ya, menjadi tandanya I’rab jar ada ditiga tempat
  1. Isim tasniyah
Seperti:
  1. Isim yang lima
Seperti:
  1. Jamak mudzakkar salim
Seperti:
Fathah,menjadi tandanya I’rab jar ada disatu tempat
  1. Isim ghoiru munsorif
Seperti:
I’rob jazm mempunyai dua tanda
  1. Sukun
  2. Terbuang
Sukun, menjadi tandanya I’rab jzm ada disatu tempat
  1. Fi’il mudhari’ yang soheh akhir dan akhirnya tidak bertemu dengan sesuatu
Seperti:
Terbuang, menjadi tandanya I’rab jzm ada didua tempat
  1. Fi’il mudhari’ yang di akhiri dengan huruf ’illat
Seperti:
  1. Fi’il yang lima
Seperti:
Isim mufrad, ialah isim yang bukan tasniyah atau mempunyai arti dua dan bukan jamak atau mempunyai arti banyak dab tidak disamakan dengan tasniyah dan jamak dan bukan isim yang lima
Jamak taksir, ialah jamak yang berubah dari bentuk mufrodnya
Jamak muannas, salim ialah isim yang dijamak dengan memakai tambahan alif dan ta’
Fi’il mudhari’, yang akhirnya tidak bertemu dengan sesuatu ialah fi’il mudhari’ yang tidak bertemu dengan alif tasniyah, wawu jamak, ya’ mufrod muannas muannats mukhatabah, nun taukid sakila, nun taukid khafifah, dan nun niswah
Isim Tatsniyah, ialah kalimat yang menunjukkan makna dua dengan memakai tambahan alif dan nun diakhirnya diwaktu rhafa’ dan memakai tambahan ya’ da nun diakhirnya diwaktu nashab dan jar nya
Jamak mudzakar, salim ialah kalimah yang menunjukkan makna lelaki banyak dengan memakai tambahan wawu dan nun diakhirnya diwaktu rhafa’ dan memakai tambahan ya’ da nun diakhirnya diwaktu nashab dan jar nya
Isim yang lima ada lima yaitu:
  1. Abuka
  2. Akhuka
  3. Hamuka
  4. Fuuka dzuumalin
Fi’il yang lima ialah fi’il mudhari’yang bertemu dengan alif tatsniyah, wawu jamak, ya’ muannas mukhatabah.
Fi’il yang lima amtara lain:
  1. Yaf’alaani
  2. taf ‘alaani
  3. yaf ‘aluuna
  4. taf ‘aluuna
  5. taf ‘aliina
Lafazh yang di i’rab terbagi menjadi dua yaitu
  1. Di i’rab dengan harakat
  2. Di i’rab dengan huruf
¨ Lafazh yang di-i’rab dengan harakat ada empat macam, yaitu
1. Isim mufrad
2. Jamak taksir
3. Jamak muannas salim
4. Fi’il mudhari’ yang akhirnya tidak bertemu dengan sesuatu
Lafazh yang empat tersebut rhafa’nya dengan dhammah, nashabnya dengan fathah, jar nya dengan kasroh, dan jazm nya dengan sukun.
Kecuali tiga perkara, yaitu
  1. Jamak muannas salim nashabnya dengan kasroh
  2. Isim ghairu munsorif jarnya dengan fathah
  3. Fi’il mudhari’ mu’tal akhir jazm nya dengan membuang huruf ‘illat
¨ Lafazh yang di-i’rob dengan huruf ada empat macam, yaitu
  1. Isim Tatsniyah
  2. Jamak mudzakar salim
  3. Isim yang lima
  4. Fi’il yang lima
Isim Tatsniyah rafa’nya dengan alif sedangkan nashab dan jarnya memakai ya’.
Jamak mudzakar salim rafa’nya dengan wawu, sedangkan nashab dan jarnya dengan Ya’.
Isim yang lima rafa’nya dengan Wawu, , sedangkan nashabnya dengan alif dan jarnya dengan Ya’.
Fi’il yang lima rhafa’nya dengan Nun, sedangkan nashab dan jarnya dengan terbuang
BAB FI’IL- FI’IL
`
Fi’il ialah kalimat yang menunjukkan makna dengan sendirinya dan bersanaan dengan waktu atau zaman, zaman ada tiga yaitu
  1. Zaman madhi ialah zaman yang sudah terjadi
  2. Zaman hal ialah zaman sedang yang terjadi
  3. Zaman istikbal ialah zaman yang akan terjadi
Fi’il ada tiga macam, yaitu fi’il madhi, fi’il mudhari’, dan fi’il amar
Seperti:
Fi’il madhi hukumnya mabni fathah
Seperti:
Fi’il ’amar hukumnya mabni jazm
Seperti:
Fi’il mudhari’selalu didahului huruf tambahan yang empat, yaitu Alif, Nun, Ya’, Ta’.
Hukumnya rhafa’ selamanya kecuali dimasuki Amil nashab maka wajib nashab atau dimasuki Amil jazm maka wajib jazm.
Amil jazm ada sepuluh, yaitu:
  1. An
  2. Lan
  3. Idzan
  4. Kay
  5. Lam kay
  6. Lam juhud
  7. Hattaa
  8. Menjawab dengan fa’
  9. Menjawab dengan wawu ma’iyyah
  10. Aw
Amil Jazm ada delapan belas, yaitu:
  1. Lam dab lamma
  2. Alam dan alamma
  3. Lam du’a dan lam ’amar
  4. Lam nahi
  5. Lam du’a
  6. In
  7. Maa
  8. Man
  9. Mahma
  10. Idzmaa
  11. Ayyun
  12. Mataa
  13. Ayyaana
  14. Ayna
  15. Annaa
  16. Haitsumaa
  17. Kaifamaa
  18. Idzan khusus dalam syair
Bersambung .......... (insyaAllah)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima Kasih